Tuesday, October 21, 2008

SINAR CAHAYA AYAT KURSI ......
Dlm sebuah hadis, ada menyebut perihal seekor syaitan yang duduk di atas pintu rumah. Tugasnya ialah untuk menanam keraguan di hati suami terhadap kesetiaan isteri di rumah dan keraguan di hati isteri terhadap kejujuran suami di luar rumah. Sebab itulah Rasulullah tidak akan masuk rumah sehingga Baginda mendengar jawaban salam dari isterinya. Di saat itu syaitan akan lari bersama-sama dengan salam itu.

Hikmat Ayat Al-Kursi mengikut Hadis-hadis:

1) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi bila berbaring di tempat tidurnya, Allah SWT mewakilkan dua orang Malaikat memeliharanya hingga subuh.

2) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di akhir setiap sembahyang Fardhu, dia akan berada dalam lindungan Allah SWT hingga sembahyang yang lain.

3) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di akhir tiap sembahyang, dia akan masuk syurga dan barang siapa membacanya ketika hendak tidur, Allah SWT akan memelihara rumahnya dan rumah-rumah disekitarnya.

4) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di akhir tiap-tiap solat fardhu, Allah SWT menganugerahkan dia setiap hati orang yang bersyukur, setiap perbuatan orang yang benar, pahala nabi2, serta Allah melimpahkan rahmat padanya.

5) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi sebelum keluar rumahnya, maka Allah SWT mengutuskan 70,000 Malaikat kepadanya - mereka semua memohon keampunan dan mendoakan baginya.

6) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di akhir sembahyang, Allah SWT akan mengendalikan pengambilan rohnya dan dia adalah seperti orang yang berperang bersama Nabi Allah sehingga mati syahid.

7) Barang siapa yang membaca ayat Al-Kursi ketika dalam kesempitan nescaya Allah SWT berkenan memberi pertolongan kepadanya.

Dari Abdullah bin 'Amr r.a., Rasulullah S.A.W. bersabda, 'Sampaikanlah pesanku biarpun satu ayat...'

'Utamakan SELAMAT dan SiHAT untuk Dunia-mu, utamakan SOLAT dan ZAKAT untuk Akhirat-mu'

Tentang seorang yang mengatakan: Seandainya dahulu Anda dahulu melakukan begini, tentu tidak akan terjadi demikian.'

Orang lain yang mendengarnya berujar: 'Kata-kata semacam itu sudah dilarang oleh Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam. Itu kata-kata yang dapat mengiring orang yang mengucapkannya kepada kekufuran.'

Lalu ada lagi yang bilang: 'Tetapi dalam kisah tentang Musa dan Khidir, Nabi pernah bersabda: 'Semoga Allah memberi rahmat kepada Musa. Kalaulah beliau mau bersabar, tentu Allah akan menceritakan kepada kita lanjutan kisah mereka..'

Orang yang lain lagi berdalil dengan sabda Rasulullah: 'Mukmin yang kuat itu lebih baik dari mukmin yang lemah,' hingga ucapan: '…karena kata 'seandainya' itu membuka amalan syetan.' Apakah hukum dalam hadits ini menghapus hukum dalam kisah Musa di atas atau tidak?

Semua yang dikatakan oleh Allah dan Rasul-Nya itu benar. Kata 'seandainya' itu Apabila digunakan sebagai ungkapan kesedihan menyesali yang telah lampau dan kecewa terhadap takdir, itulah yang dilarang, sebagaimana dalam firman Allah:

'Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu seperti orang-orang kafir (orang-orang munafik) itu, yang mengatakan kepada saudara-saudara mereka apabila mereka mengadakan perjalanan di muka bumi atau mereka berperang:'Kalau mereka tetap bersama-sama kita tentulah mereka tidak mati dan tidak dibunuh'. Akibat (dari perkataan dan keyakinan mereka) yang demikian itu, Allah menimbulkan rasa penyesalan yang sangat di dalam di hati mereka..' (Ali Imraan : 156)

Itulah yang dilarang oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam ketika beliau bersabda:

'Kalau engkau tertimpa musibah, janganlah engkau mengatakan: 'Kalau tadi aku lakukan begini, tentu jadinya akan begini dan begini..'. Tapi katakanlah: 'Sudah takdir Allah, Allah melakukan apa saja yang Dia kehendaki. Karena kata 'seandainya,' itu membuka pintu amalan syetan (yakni akan membuka pintu kesedihan dan kekecewaan. Yang demikian itu hanya berbahaya dan tidak bermanfaat. Tapi ketahuilah, bahwa apa saja yang menimpamu tidak akan pernah meleset. Dan segala yang meleset tidak akan pernah menimpamu. Allah berfirman:

'Tidak ada sesuatu musibahpun yang menimpa seseorang kecuali denga izin Allah; Dan barang siapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya..' (At-Taghaabun : 11)

Para ulama menjelaskan bahwa yang dimaksud dalam ayat itu adalah seseorang yang tertimpa satu musibah lalu ia menyadari bahwa musibah itu berasal dari Allah, sehingga ridha dan berserahdiri.

Yang kedua, penggunaan kata 'seandainya,' untuk menjelaskan satu pengetahuan yang bermanfaat. Seperti firman Allah:

'Sekiranya ada di langit dan di bumi ilah-ilah selain Allah, tentulah keduanya itu sudah rusak binasa..' (Al-Anbiya : 22)

Atau untuk menunjukkan kecintaan terhadap perbuatan baik dan keinginan melakukannya. Seperti ucapan:'Kalau saja aku memiliki apa yang dimiliki oleh Fulan, tentu aku akan melakukan apa yang dia lakukan..' dan sejenisnya. Ungkapan semacam itu boleh-boleh saja. Adapun sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam: 'Kalaulah beliau mau bersabar, tentu Allah akan menceritakan kepada kita lanjutan kisah mereka..' Itu termasuk jenis yang kedua. Seperti juga firman Allah:

'Maka mereka menginginkan supaya kamu bersikap lunak lalu mereka bersikap lunak (pula kepadamu..' (Al-Qalam : 3)

Sesungguhnya Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam akan senang dapat mencerikan kisah kedua Nabi itu. Maka beliau mengutarakan dengan kata-kata itu untuk menjelaskan kesenangan beliau bila kesabaran yang seandainya dilakukan Musa kala itu. Beliau memberitahukan manfaat yang ada dalam kesabaran itu. Tak ada unsur kekecewaan dan kesedihan dalam unggkapan beliau, juga tidak meninggalkan kewajiban bersabar terhadap takdir..Wallahu A'lam.

Monday, June 30, 2008

99 SECRETS GIRLS HAVE TO KNOW ABOUT GUYS
1. Guys don't actually look after good-looking girls. They prefer neat and presentable girls.
2. Guys hate flirts.
3. A guy can like you for a minute, and then forget you afterwards.
4. When a guy says he doesn't understand you, it simply means you're not thinking the way he is.
5. "Are you doing something?" or "Have you eaten already?" are the first usual questions a guy asks on the phone just to get out from stammering.
6. Guys may be flirting around all day but before they go to sleep, they always think about the girl they truly care about.
7. When a guy really likes you, he'll disregard all your bad characteristics.
8. Guys go crazy over a girl's smile.
9. Guys will do anything just to get the girl's attention.
10. Guys hate it when you talk about your ex-boyfriend.
11. When guys want to meet your parents. Let them.
12. Guys want to tell you many things but they can't. And they sure have one habit to gain courage and spirit to tell you many things and it is drinking!
13. Guys do cry!!!
14. Don't provoke the guy to heat up. Believe me. He will.
15. Guys can never dream and hope too much.
16. Guys usually try hard to get the girl who has dumped them, and this makes it harder for them to accept their defeat.
17. When you touch a guy's heart, there's no turning back.
18. Giving a guy a hanging message like "You know what?!..uh...never mind!" would make him jump to a conclusion that is far from what you are thinking.
19. Guys go crazy when girls touch their hands.
20. Guys are good flatterers when courting but they usually stammer when they talk to a girl they really like.
21. When a guy makes a prolonged "umm" or makes any excuses when you're asking him to do you a favor, he's actually saying that he doesn't like you and he can't lay down the card for you.
22. When a girl says "no", a guy hears it as "try again tomorrow."
23. You have to tell a guy what you really want before he gets the message clearly.
24. Guys hate gays!
25. Guys love their moms.
26. A guy would sacrifice his money for lunch just to get you a couple of roses.
27. A guy often thinks about the girl who likes him. But this doesn't mean that the guy likes her.
28 You can never understand him unless you listen to him.
29. If a guy tells you he loves you once in a lifetime. He does.
30. Beware. Guys can make gossips scatter through half of the face of the earth faster than girls can.
31. Like Eve, girls are guys' weaknesses.
32. Guys are very open about themselves.
33. It's good to test a guy first before you believe him. But don't let him wait that long.
34. No guy is bad when he is courting
35. Guys hate it when their clothes get dirty. Even a small dot.
36. Guys really admire girls that they like even if they're not that much pretty.
37. Your best friend, whom your boyfriend seeks help from about his problems with you may end up being admired by your boyfriend.
38. If a guy tells you about his problems, he just needs someone to listen to him. You don't need to give advice.
39. A usual act that proves that the guy likes you is when he teases you.
40. A guy finds ways to keep you off from linking with someone else.
41. Guys love girls with brains more than girls in miniskirts.
42. Guys try to find the stuffed toy a girl wants but would unluckily get the wrong one.
43. Guys virtually brag about anything.
44. Guys cannot keep secrets that girls tell them.
45. Guys think too much.
46. Guys' fantasies are unlimited.
47. Girls' height doesn't really matter to a guy but her weight does!
48. Guys tend to get serious with their relationship and become too possessive. So watch out girls!!!
49. When a girl makes the boy suffer during courtship, it would be hard for him to let go of that girl.
50. It's not easy for a guy to let go of his girlfriend after they broke up especially when they've been together for 3 years or more.
51. You have to tell a guy what you really want before getting involved with that guy.
52. A guy has to experience rejection, because if he's too-good-never-been-busted, never been in love and hurt, he won't be matured and grow up.
53. When an unlikable circumstance comes, guys blame themselves a lot more than girls do. They could even hurt themselves physically.
54. Guys have strong passion to change but have weak will power.
55. Guys are tigers in their peer groups but become tamed pussycats with their girlfriends.
56. When a guy pretends to be calm, check if he's sweating. You'll probably see that he is nervous.
57. When a guy says he is going crazy about the girl. He really is.
58. When a guy asks you to leave him alone, he's just actually saying,"Please come and listen to me"
59. Guys don't really have final decisions.
60. When a guy loves you, bring out the best in him.
61. If a guy starts to talk seriously, listen to him.
62. If a guy has been kept shut or silent, say something.
63. Guys believe that there's no such thing as love at first sight, but court the girls anyway and then realize at the end that he is wrong.
64. Guys like femininity not feebleness.
65. Guys don't like girls who punch harder than they do.
66. A guy may instantly know if the girl likes him but can never be sure unless the girl tells him.
67. A guy would waste his time over video games and basketball, the way a girl would do over her romance novels and make-ups.
68. Guys love girls who can cook or bake.
69. Guys like girls who are like their moms. No kidding!
70. A guy has more problems than you can see with your naked eyes.
71. A guy's friend knows everything about him. Use this to your advantage.
72. Don't be a snob. Guys may easily give up on the first sign of rejection.
73. Don't be biased. Try loving a guy without prejudice and you'll be surprised.
74. Girls who bathe in their eau de perfumes do more repelling than attracting guys.
75. Guys are more talkative than girls are especially when the topic is about girls.
76. Guys don't comprehend the statement "Get lost" too well.
77. Guys really think that girls are strange and have unpredictable decisions but still love them more.
78. When a guy gives a crooked or pretentious grin at your jokes, he finds them offending and he just tried to be polite.
79. Guys don't care about how shiny their shoes are unlike girls.
80. Guys tend to generalize about girls but once they get to know them,they'll realize they're wrong.
81. Any guy can handle his problems all by his own. He's just too stubborn to deal with it.
82. Guys find it so objectionable when a girl swears.
83. Guys' weakest point is at the knee.
84. When a problem arises, a guy usually keeps himself cool but is already thinking of a way out.
85. When a guy is conscious of his looks, it shows he is not good at fixing things.
86. When a guy looks at you, either he's amazed of you or he's criticizing you.
87. When you catch him cheating on you and he asks for a second chance, give it to him. But when you catch him again and he asks for another chance, ignore him.
88. If a guy lets you go, he really loves you.
89. If you have a boyfriend, and your boy best friend always glances at u and it obviously shows that he is jealous whenever you're with your boyfriend, all I can say is your boy best friend loves you more than your boyfriend does.
90. Guys learn from experience not from the romance books that girls read and take as their basis of experience.
91. You can tell if a guy is really hurt or in pain when he cries in front of you!
92. If a guy suddenly asks you for a date, ask him first why.
93. When a guy says he can't sleep if he doesn't hear your voice even just for one night, hang up. He also tells that to another girl. He only flatters you and sometimes makes fun of you.
94. You can truly say that a guy has good intentions if you see him praying sometimes.
95. Guys seek for advice not from a guy but from a girl.
96. Girls are allowed to touch boys' things. Not their hair!
97. If a guy says you're beautiful, that guy likes you.
98. Guys hate girls who overreact.
99. Guys love you more than you love them if they are serious in your relationships

Sunday, June 22, 2008

ASSALAMU'ALAIKUM WARAMATU//AHI WABARAKAHTUH..,
> >
> > LUANGKAN MASA ANDA SELAMA 15 - 20 MINIT UNTUK
> > MENGETAHUI APAKAH MESEJ YANG DISAMPAIKAN SEBELUM
> > ANDA KATAKAN TIDAK BERMINAT ATAUTIDAK PERCAYA.
> > TETAPI ANDA JANGAN BUANG RISALAH INI SEBALIKNYA
> > BERIKAN KEPADA SAUDARA ISLAM KITA YANG LAIN KERANA
> > MEREKA MUNGKIN SANGAT MEMERLUKANNYA. TERIMA KASIH.
> >
> > WASSALAM.
> >
> > KEHEBATAN SURAH AL-IKHLAS
> >
> > "Au zubillah himinashsyaitan
> > nirrajim...bismillahirrahmannirrahim"
> >
> > Tafsirannya:
> >
> > Aku berlindung dengan Allah daripada syaitan yang
> > direjam, Allah yang Maha Pemurah lagi Maha
> > Mengasihani.
> >
> > Bacalah ayat ini sebelum anda memulakan apa-apa saja
> > kerja kerana dengan bacaan ini akan keluarlah iblis
> > dan syaitan yang berada didalam tubuh kita dan juga
> > di sekeliling kita, mereka akan berlari keluar
> > umpama cacing kepanasan. Sebelum anda masuk rumah,
> > bacalah ayat di atas, kemudian bacalah surah
> > Al-Ikhlas (iaitu ayat: Qulhuwallahu ahad.
> >
> > Allahussamad. Lamyalid walam yu-lad. Walam yakul
> > lahu kufuwan
> >
> > ahad.) sebanyak 3 kali.
> >
> > Masuklah rumah dengan kaki kanan dan dengan membaca
> > bismillah.
> >
> > Berilah salam kepada anggota rumah dan sekiranya
> > tiada orang di rumah
> >
> > berilah salam kerana malaikat rumah akan menyahut.
> > Amalkanlah bersolat kerana salam pertama (ianya
> > wajib) yang diucapkan pada akhir solat akan membantu
> > kita menjawab persoalan kubur.
> >
> > Apabila malaikat memberi salam, seorang yang jarang
> > bersolat akan sukar menjawab salam tersebut. Tetapi
> > bagi mereka yang kerap bersolat, amalan daripada
> > salam yang diucap di akhir solat akan menolongnya
> > menjawab salam malaikat itu.
> >
> > Diriwayatkan oleh Iman Bukhari sabda Nabi Muhammad
> > s.a.w:
> >
> > "Barang siapa membaca Qul huwa"llahu ahad 100,000
> > kali maka sesungguhnya
> >
> > ia telah menebus dirinya dari Allah, maka menyeru
> > yang menyeru dari pihak
> >
> > Allah di langit dan di bumi. Kusaksikan bahwa
> > sifulan itu telah menjadi pemendekaan Allah
> > sesungguhnya ia adalah pemerdekaan dari sisi Allah,
> > Sesungguhnya ia adalah pemerdekaan dari neraka".
> > Inilah yang dinamakan membaca Qulhua"llah ahad satu
> > hatam yaitu 100,000 kali dengan diwiridkan seberapa
> > ribu kesanggupan kita sehari.
> >
> > Sabda Rasulullah S.A.W yang bermaksud:
> >
> > Barangsiapa membaca surah Al-Ikhlas sewaktu sakit
> > sehingga dia meninggal dunia, maka dia tidak akan
> > membusuk di dalam kuburnya, akan selamat dia dari
> > kesempitan kuburnya dan para malaikat akan
> > membawanya dengan sayap mereka melintasi titian
> > siratul mustaqim lalu menuju ke syurga. (Demikian
> > diterangkan dalam Tadzikaratul Qurthuby
).
> >
> > Rasulullah SAW pernah bertanya sebuah teka-teki
> > kepada umatnya Siapakah antara Kamu yang dapat
> > khatam Qur'an dalam jangkamasa dua-tiga minit? Tiada
> > seorang dari sahabatnya yang menjawab.. Malah
> > Saiyidina Ummar telah mengatakan bahawa ianya
> > mustahil untuk mengatam Qur'an dalam begitu cepat.
> > Kemudiannya Saiyyidina Ali mengangkat tangannya.
> > Saiyidina Ummar bersuara kepada Saiyidina Ali bahawa
> > Saiyidina Ali (yang sedang kecil pada waktu itu)
> > tidak tahu apa yang dikatakannya itu. Lantas
> > Saiyidina Ali membaca surah Al-Ikhlas tiga kali.
> > Rasulullah SAW menjawab dengan mengatakan bahawa
> > Saiyidina Ali betul. Membaca surah Al-Ikhlas sekali
> > ganjarannya sama dengan membaca 10 jus kitab
> > Al-Quran. Lalu dengan membaca surah Al-Ikhlas
> > sebanyak tiga kali qatamlah Quran kerana ianya sama
> > dengan membaca 30 jus Al-Quran.
> >
> > Berkata Ibnu Abbas r.a. bahawa Rasulullah SAW telah
> > bersabda:
> >
> > Ketika saya (Rasulullah SAW) israk ke langit, maka
> > saya telah melihat Arasy di atas 360,000 sendi dan
> > jarak jauh antara satu sendi ke satu sendi ialah
> > 300,000 tahun perjalanan.
> >
> > Pada tiap-tiap sendi itu terdapat padang sahara
> > sebanyak 12,000 dan luasnya setiap satu padang
> > sahara itu seluas dari timur hingga ke barat. Pada
> > setiap padang sahara itu terdapat 80,000 malaikat
> > yang mana kesemuanya membaca surah Al-Ikhlas.
> >
> > Setelah mereka selesai membaca surah tersebut maka
> > berkata mereka:
> >
> > Wahai Tuhan kami, sesungguhnya pahala dari bacaan
> > kami ini kami berikan kepada orang yang membaca
> > surah Al-Ikhlas baik ianya lelaki mahupun perempuan.
> >
> > Sabda Rasulullah SAW lagi:
> >
> > Demi Allah yang jiwaku ditanganNya, sesungguhnya Qul
> > Huwallahu Ahadu itu tertulis di sayap malaikat
> > Jibrail a.s, Allahhus Somad itu tertulis di sayap
> > malaikat Mikail a.s, Lamyalid walam yuulad tertulis
> > pada sayap malaikat Izrail a.s, Walam yakullahu
> > kufuwan ahadu tertulis pada sayap malaikat Israfil
> > a.s.
> >
> > Siapa membaca surah Fatihah, al-ikhlas, al-falaq,
> > dan an-annas setiap satu sebanyak 7 kali selepas
> > solat jumaat, nescaya terpelihara dari perkara keji
> > dan segala bala hinggalah ke jumaat yang
> > berikiutnya.
> >
> > Jika dibaca 3 surah ini al-ikhlas, al-falaq and
> > an-nass pagi dan petang nescaya tidak mengalami
> > apa-apa kesusahan.
> >
> >
> >
> > Nota:
> >
> > Jika sekiranya kawan-kawan ingin mengumpul saham
> > akhirat, sampaikanlah ilmu ini kepada kawan2 yang
> > lain. Sepertimana sabda Rasulullah SAW 'Sampaikanlah
> > pesananku walaupun satu ayat'. Sesungguhnya apabila
> > matinya seseorang anak Adam itu, hanya
> >
> > 3 perkara yang akan dibawanya bersama :
> >
> > 1) Sedekah/amal jariahnya
> >
> > 2) Doa anak-anaknya yang soleh
> >
> > 3) Ilmu yang bermanfaat yang disampaikannya kepada
> > orang lain.
> >

Wednesday, June 4, 2008

Mengekalkan Adab Yang Mulia

Rasulullah s.a.w bersabda yang bermaksud:”Sesungguhnya Allah S.W.T sukakan bersin dan benci pada menguap. Jika salah seorang kamu bersin dan memuji Allah S.W.T, hendaklah orang Islam yang mendengarnya mengucapkan “(Yarhamukallah)”. Sedangkan menguap itu adalah daripada syaitan. Maka jika seorang kamu menguap hendaklah ia mengembalikannya (menahannya) sedapat mungkin, kerana apabila kamu menguap, syaitan akan ketawa melihatnya.”
Riwayat al-Bukhari

Huraian :
1. Islam selaku agama yang mulia amat menekankan kesopanan dan kesantunan dari sekecil-kecil perkara hinggalah sebesar-besarnya sama ada dalam pergaulan, percakapan ataupun tingkahlaku refleks seperti menguap, bersin dan sebagainya.2. Ketika menguap terdapat adabnya yang tersendiri iaitu hendaklah meletakkan tangan di mulut ketika menguap untuk menutup pandangan yang tidak elok ketika mulut terbuka dan juga untuk menghalang sesuatu daripada masuk ke dalam mulut. Selain itu kita disuruh mengurangkan bunyi ketika menguap, seboleh-bolehnya tidak kedengaran langsung.3. Manakala apabila bersin pula kita hendaklah memalingkan muka ke arah lain sambil menutup mulut dan hidung untuk mengurangkan bunyi bersin tersebut selain untuk mengelak daripada terkena jangkitan pada orang lain. Selepas bersin hendaklah mengucapkan “alhamdulillah” dan orang yang mendengarnya hendaklah mengucapkan “yarhamukallah” sebagai mendoakan kesejahteraan orang yang bersin itu serta dibalas pula oleh orang yang bersin dengan mengucapkan “Yahdiinaa wayahdiikumullah”. 4. Bersin yang terlalu kerap melebihi 3 kali menandakan seseorang itu kemungkinan diserang selsema manakala menguap yang terlampau kerap menandakan seseorang itu tidak cukup tidur selain menunjukkan ciri-ciri kemalasan yang patut dihindari dengan melakukan aktiviti senam ringan dan sebagainya.

Sunday, May 18, 2008

kabur bebenar gambar ni...

BAB 1 ASAL – USUL PEMERINTAHAN BANI UMAYYAH.

Umayyah adalah diambil sempena nama ketua keluarga atau satu puak yang berasal dari Umayyah ibn Abd Shams ibn Abd Manaf ibn Qusay dari keturunan Quraysh. Umayyah merupakan salah seorang pemimpin kabilah Quraysh di zaman jahiliyah.Beliau merupakan anak saudara sepupu kepada Hashim ibn Abd Manaf iaitu moyang Rasulullah saw.Apabila Islam diperkenalkan, Bani Umayyah tidak dapat menerima Islam, bahkan mereka menentang ajaran Islam dan menyeksa para pengikut Islam. Pada 8H/630M, Bani Umayyah tealh menerima Islam selepas penaklukan Makkah oleh Rasulullah saw.

Selepas pembukaan kota Makkah, Bani Umayyah memeluk Islam dan memberi banyak sumbangan kepada Islam.Pada zaman Khulafa’ al-Rashidin, Bani Umayyah masih berpengaruh dalam memberi sumbangan kepada Islam. Selepas pembunuhan Khalifah Uthman, bermulalah konflik diantara Muawiyah dan Ali. Kematian Khalifah Uthman oleh pemberontak menimbulkan reaksi yang tidak menyenangkan dari Bani Umayyah. Ini kerana Khalifah Ali tidak dapat menyelesaikan masalah tersebut dengan kehendak Bani Umayyah.

Selepas Khalifah Ali wafat,anaknya Hassan telah dilantik sebagai Khalifah pada tahun 40H/660M. Saydina Hassan tidak berminat dengan politik telah menyerahkan jawatan tersebut dengan mengemukakan beberapa syarat. Dengan itu rasmilah Muawiyah menjadi khalifah kepada seluruh umat.Kewibawaan Muawiyah dalam bidang politik dan sekaligus sebagai pemimpin amat terserlah.Dasar pemerintahan Muawiyah adalah secara warisan dengan melantik anaknya Yazid sebagai bakal penggantinya kelak. Tindakan beliau ini menunjukkan beliau berpandangan jauh kerana tidak mahu timbul pergolakan dalam perebutan jawatan khalifah.




BAB 2 PENAKLUKAN ANDALUS OLEH BANI UMAYYAH

Maghribi merupakan sebuah negeri di Afrika Utara yang berperanan dalam penyebaran Islam di Afrika Utara dan dan sebagai pintu gerbang masuknya Islam ke Andalus. Afrika Utara menjadi penghubung untuk penaklukan Andalus.

Penaklukan Afrika Utara telah pun bermula pada zaman Khalifah Uthman ibn affan lagi apabila gabenor Mesir, Abdullah ibn Sa’d ibn Abi Sarh telah menakluki Afrika Utara. Pmerintahan Islam dapat menguasai sepenuhnya Afrika Utara ialah setelah kejayaan ekspedisi penaklukan Islam yang dilakukan oleh Musa bin Nusayr yang menjadi gabenor kepada khalifah al-Walid bin Abdul Malik.Tetapi apabila kejatuhan Kerajaan Umayyah ke tangan Bani Abbasiyah, Maghribi telah menjadi daerah kekuasaan Bani Abbasiyah dan timbulnya kerajaan-kerajaan kecil disana.

Andalus atau Andalusia adalah dikenali sebagai Taryessus pada zaman purba. Tempat ini kemudian dijajah oleh Phoenicinian yang telah menemui Cadiz pada abad 9SM dan kemudian ditakluki oleh Greek pada abad ke 3SM.Pada abad kelima masihi, tempat ini didiami oleh bangsa Vandal dari German yang menyerang Andalus dan kemudian diperintah oleh Visigoth.Pada abad kelapan Masihi Andalus ditakluki oleh orang Islam sehinggalah abad kesebelas Masihi.

Ahli sejarah dan geografi Arab berpendapat al-Jazirah al-Ibiriyah adalah satu kawasan yang terdiri daripada dua Negara iaitu Asbania dan Burtughal yang dinamakan sebagai Andalus yang kini disebut sebagai Sepanyol dan Portugal. Asal perkataan Andalus mempunyai banyak pendapat. Secara kesimpulannya, perkataan ini berasal dari satu bangsa Vandal yang telah diubah suai menjadi Andalus iaitu bangsa yang menduduki Semenanjung Iberia selepas Rumawi.




BAB 3 ZAMAN PEMERINTAHAN BANI UMAYYAH DI CORDOVA

Pada zaman penubuhan pemerintahan Bani Umayyah di Andalus ialah seramai empat orang iaitu:
1. Abdul Rahman I al-Dakhil (138-172H/756-788M)
2. Hisyam I (172-180H/788-796M)
3. al-Hakam I (180-206H/796-882M)
4. Abdul Rahman II (206-238H/822-852M)

Amir Bani Umayyah yang pertama di Andalus ialah Abdul Rahman Ibn Muawiyah Ibn Hisyam Ibn Abdul Malik Ibn Marwan.Semasa kejatuhan kerajaan Bani Umayyah, Bani Abbasiyah yang ketika itu memerintah telah mengambil tindakan menghapuskan seluruh keturunan Bani Umayyah.Tetapi Abdul Rahman dapat melarikan diri ke Palestine bersama orang suruhannya Baldj ibn Bishr.Sejak itu mereka melarikan diri untuk terus hidup hingga ke Afrika Utara.Setibanya mereka disana,mereka disanbut dengan baik oleh orang-orang Barbar yang mempunyai hubungan darah dengan ibu Abdul Rahman.
Di sana, Abdul Rahman mula mendapatkan pertolongan Bani Umayyah yang berada di sana.Baldj orang suruhannya berperanan dalam melakukan penentangan terhadap al-Sumayl ibn al-Hatim,seorang yang berpengaruh di kalangan Qays. Selepas Baldj dan tentera Bani Umayyah berjaya mengepung markas tentera Qays, al-Sumayl bersetuju menerima Abdul Rahman sebagai amir di Andalus.

Selepas itu, Abdul Rahman berjaya menguasai al-Munakkab dan Seville,iaitu selepas tertewasnya Yusuf al-Fihri,gabenor Andalus yang pada ketika itu menghalang niatnya untuk menakluki Andalus.Kemudian Cordova,Toledo dan akhirnya seluruh Andalus dapat dikuasainya.Beliau telah dilantik sebagai amir disana oleh tenteranya. Dengan itu rasmilah golongan Bani Umayyah menguasai semula Andalus selepas penaklukan yang berlaku pada zaman Khalifah al-Walid ibn Abdul Malik dahulu.

Melalui kejayaan ini,Abdul Rahman dikenali sebagai al-Dakhil iaitu orang yang memasuki(negeri Andalus).Khalifah Abu Ja’far al-Mansur mengelar beliau Sakr Quraysh (Eagle of Quraysh). Ada juga yang mengelar Abdul Rahman I sebagai Knight of Andalusia. Selepas kewafatannya, Hisham 1,anaknya pula memerintah selama tujuh setengah tahun pada tahun 172H/788M. Kemudian diganti pula oleh anaknya,Hakam I yang memerintah selama 30 tahun. Beliau banyak melakukan penaklukan-penaklukan sehingga digelar sebagai al-Fatah(penakluk). Kemudian anaknya Abdul Rahman II mengantikannya pada tahun 206H/822M. Pada masa pemerintahannya, beliau dapat mengatasi pemberontakan kaum kristian di Cordova dan Toledo. Selepas kewafatannya, anaknya Muhammad 1 menganbil alih tampuk pemerintahan.

Banyak masalah yang berlaku pada awal pemerintahan Andalus.Pada zaman pemerintahan al-Dakhil, beliau mendapat banyak tentangan yang cuba melemahkan kerajaan Bani Umayyah terutamanya dari kerajaan Bani Abbasiyah.Ini kerana kerajaan ini kurang menyenangi terdirinya sebuah kerajaan Umayyah atau satu kuasa lain di dunia di bawah pemerintahan islam ketika itu.Abu Ja’far al-Mansur telah menyuruh gabenornya di Afrika Utara , al-Ala’ ibn Mugith al-Yahsumi ke Andalus bagi memerangi Abdul Rahman dengan tenteranya seramai 7000 orang.Tetapi dalam pertempuran ini al-Ala’ telah tewas.

Selain itu, Abdul Rahman al-Dakhil juga telah memadamkan pemberontakan yang berlaku di utara Afrika iaitu di Tunisia. Apabila Raja Charlemagne melihat kekalahan itu tenteranya berpatah balik ke negerinya dan terpaksa membatalkan niatnya untuk menakluki Andalus berikut juga dari kekacauan yang berlaku di negerinya. Masyarakat Andalus terbahagi kepada dua bahagian iaitu Islam dan bukan islam.Masyarakat islam pula terbahagi kepada kaum Arab,Barbar dan Muwalladun.

Orang islam juga digelar Moors.Perkataan ini berasal dari Phoenician yang diambil daripada bangsa Barbar. Orang Barbar yang memeluk Islam digelar Moro oleh bangsa Rom.Kaum Barbar berasal dari Maghribi yang hidup ditepi-tepi pantai. Orang-orang Arab pula terbahagi kepada orang-orang Baladiyun (pendatang lama) dan Syamiyun (pendatang baru) yang datang bersama Baldj ibn Bishr pada tahun 125H. Penduduk asal Andalus pula dikenali sebagai Muwalladun. Mereka sebenarnya bangsa non Arab kacukan orang-orang Arab dan Barbar dengan wanita-wanita Andalus.

Golongan bukan Islam pula terdiri daripada Yahudi dan penganut Kristian. Orang Kristian bergelar Musta’ribun atau Mozarabs, iaitu orang yang diarabkan kerana hidup bersama-sama orang Arab dan bertutur bahasa Arab.Mereka dikenali sebagai kaum dhimmi iaitu orang yang bernaung dibawah kerajaan Islam.Terdapat satu lagi golongan ialah orang mawali.Mereka ialah bekas hamba orang-orang Umayyah.

Pada peringkat awal penubuhan kerajaan ini,pelbagai masalah terpaksa dihadapi oleh amir-amir Bani Umayyah.Abdul Rahman al-Dakhil cuba menyatukan semua bangsa dan kaum yang terdapat di Andalus dibawah satu persatuan yang bersifat kebangsaan menerusi Islam.Beliau juga banyak mengadakan pembangunan dalam Negara samada dari segi fizikal ataupun mental.Amir-amir Bani Umayyah menjalankan pemerintahan dengan tegas dan mengambil tindakan segera terhadap kaum-kaum pemberontak yang menyerang mereka.Mereka juga banyak melakukan ekspedisi bagi mengukuhkan kestabilan Negara supaya tidak diancam oleh musuh-musuh luar.

Pada zaman pertengahan kerajaan Andalus.bermulalah pelbagai masalah dalaman dan pelbagai pemberontakan yang serius.Terdapat tiga orang amir yang memerintah pada zaman krisis ini, iaitu:
1. Muhammad I ibn Abdul Rahman II (238-273H/852-886M)
2. Mundhir ibn Muhammad (273-275H/886-888M)
3. Abdullah ibn Muhammad (275-300H/888-912M)
Antara pemberontakan yang wujud ialah pemberontakan Musa al-Qasi iaitu pada masa pemerintahan Muhammad I.Beliau berusaha melancarkan beberapa serangan tetapi beliau tewas.Selain itu, pemberontakan Ibn Hafsun wujud selepas kematian Musa ibn Musa al-Qasi. Pemberontakan ini pada mulanya dapat diatasi tetapi telah bangkit memberontak pada tahun 276H/890M.Pemberontakan ini berterusan hingga ke zaman pemerintahan Abdul Rahman al-Nasir.

Zaman kegemilangan di Andalus ialah pada zaman pemerintahan Abdul Rahman III dan al-Hakam II.Pada zaman ini, para amir yang memerintah di Andalus mula memakai gelaran khalifah apabila Abdul Rahman III mengisytiharkan penggunaan gelaran tersebut. Pemberontakan Ibn Hafsun yang gagal ditewaskan, telah diteruskan lagi usaha membanterasnya oleh Abdul Rahman III.Beliau memerangi Ibn Hafsun terus-menerus hingga kematiannya pada tahun 305H/917M.

Semasa Abdul Rahman III menaiki takhta kerajaan Bani Umayyah di Andalus, Leon diperintah oleh King Ordono II.Penentangan Leon bermula apabila King Ordono II telah menaikkan semangat pemimpin Kristian di Leon dan Navarre dengan menewaskan tentera orang islam di Andalus pada tahun 304H/916M. Semasa pemerintahan al-Hakam II sekali lagi kerajaan Kristian menentang kerajaan Bani Umayyah walaupun mereka telah membuat perjanjian dengan Abdul Rahman III untuk tunduk dibawah pemerintahan Bani Umayyah. Pada tahun 352H/963M, mereka bangun memberontak menuntut kemerdekaan daripada kerajaan Bani Umayyah. Pemberontakan ini dapat diatasi dengan mudah oleh al-Hakam II dan berakhirlah penentangan dari pihak kerajaan Kristian Leon terhadap Bani Umayyah.

Kewujudan Kerajaan Fatimiyyah yang bermazhab Syiah telah menggugat kepimpinan Bani Umayyah di bawah Khalifah Abdul Rahman III. Ini kerana gerakan Syiah menjalankan kempen bagi meluaskan politiknya telah disokong oleh kaum pemberontak Barbar. Abdul Rahman III berusaha memadamkan pemberontakan kaum Barbar tersebut dan mengapi-apikan pemberontakan terhadap kerajaan Fatimyyah di Afrika Utara supaya kerajaan itu sibuk dengan kerajaannya sendiri. Akhirnya kerajaan Fatimiyyah tidak lagi cuba menyerang Andalus.

Zaman Kemunduran Kerajaan Bani Umayyah bermula setelah tamat pemerintahan al-Hakam II. Khalifah-khalifah selepasnya tidak lagi berwibawa,mereka sering menghadapi masalah dalam negeri terutama dalam soal perebutan jawatan khalifah. Kebanyakan khalifah pada period ini juga memerintah selama dua kali. Pada pemerintahan Hisham II,bermulanya pengaruh al-Hajib atau Perdana Menteri dalam Kerajaan Islam di Andalus. Ini kerana ketidakupayaan Hisyam II memerintah kerana masih kanak-kanak.

Faktor-faktor kerajaan Bani Umayyah adalah disebabkan beberapa factor dalaman dan luaran.Antara factor dalaman yang berlaku ialah perebutan kuasa khalifah atau amir, keadaan penduduk Andalus yang pelbagai puak dan bangsa. Faktor luarannya pula melibatkan ancaman dari pihak Kristian yang berlaku hampir setiap period pemerintahan Bani Umayyah.

Sunday, March 23, 2008

Muhammad bin Abduh bin Hassan Khairullah (1949-1905) begitu sinonim dengan kebangkitan pemikiran Islam reformasi, islah dan tajdid di dunia Islam pada dekad-dekad penghujung abad ke-19 dan di awal abad ke-20. Pada hakikatnya, gerakan tajdid hadari dan pemikiran Islam juga memiliki pelbagai istilah sering dikonotasikan dengan aliran serta pendekatan salafiyah atau salafisme yang dimulai dan ditandai oleh Ahmad bin Hanbal (778-855). Pada tahap tersebut, Hanbalisme merupakan respons segera salafiyyah terhadap kebangkitan aliran rasional Islam Mu’tazilah. Penerus aliran ini adalah Ibn Taymiyyah (1263-1328) yang mencetuskan aliran neo-Hanbalisme dan disusuli oleh pergerakan pemikiran reformasi atau salafi pra-moden Muhammad bin Abdul Wahab (1703-1792).
Sungguhpun demikian, fenomena kebangkitan reformasi pemikiran Islam Muhammad Abduh memiliki kebarangkalian tersendiri dan signikasi yang unik jika dibandingkan dengan aliran Neo Hanbalisme yang persis kelihatan anti-rasionalisme, tidak mengalu-alukan sufisme dan memandang sepi kepada kebangkitan sains Moden. Muhammad Abduh yang berlatarkan kelompok ulama tradisional, berbekalkan aliran sufisme Syazaliyyah dan Sanusiyyah, telah dicernakan pula dengan gagasan pemikiran reformasi dan tajdidnya, hasil pertemuan dengan mentornya Sayyid Jamaluddin al-Husaini al-Afghani (1838-1897) yang menjadi pencetus Pan Islamisme di dunia Islam abad ke-19. Muhammad Abduh juga turut berdepan serta mencetuskan respons yang tersendiri terhadap legasi pencerahan Eropah yang mencetuskan revolusi sains dan zaman moden (The Modern Age).
Fenomena Muhammad Abduh dan reformasi pemikiran Islamnya telah mencetuskan pelbagai asumsi dan trend pemikiran Islam rentetan dari ketrampilan dan kehadirannya. Ini termasuklah, (1) aliran Islah yang diteruskan oleh pengikut setianya Sayyid Rashid Ridha yang mempengaruhi kebangkitan pendokong gerakan Islam abad ke-20, Hassan al-Banna (1906-1949). Aliran ini di dokong oleh pelbagai kelompok yang dipelopori oleh Abdul Rahman al-Kawakibi, Muhammad Kurd Ali, Amir Syakib Arsalan, Muhammad Farid Wajdi dan lain-lain tokoh. Manakala (2) aliran modenisme yang dipelopori oleh Qasim Amin, Ali Abdul Raziq, Ahmad Lutfi al-Sayyid, Taha Husein dan lain-lain tokoh sezaman dan selepas mereka.
Tegasnya, tajdid atau reformasi pemikiran Islam Muhammad Abduh yang amat dipengaruhi oleh mentornya Jamaluddin al-Afghani memiliki citra berikut: (1) Membebaskan pemikiran umat Islam dari kebekuan, kejumudan (stagnation) serta taqlid buta (blind imitation), (2) berusaha mencetuskan pembukaan pintu ijtihad dan perkembangan pemikiran dan penyelidikan umat Islam serta tidak dipecahbelahkan oleh keta’asuban mazhab dan kelompok aliran politik dan ‘asabiyyah (perkauman), (3) mengembalikan ajaran Islam ke landasan dan pengkalan yang asalnya iaitu berpegang kepada al-Quran dan al-Sunnah, dan (4) menyatupadukan umat Islam dan membangkitkan kesedaran dan menggembeling tenaga mereka untuk membebaskan ummah daripada belenggu penjajahan Barat.
Biografi dan Posisi
Susuk Muhammad Abduh sebagai pelopor fundamentalis Islam yang mencetuskan idea dan kegiatan reformasi pemikiran Islam perlu ditinjau, dibahas, dianalisis dan dirumuskan dalam kelasnya yang tersendiri. Adakah beliau merupakan lanjutan dari aliran Hanbalisme abad ke-8 hingga ke-9, Neo Hanbalisme Ibn Taymiyyah abad ke-13 hingga ke-14 dan Muhammad Abdul Wahab abad ke-18 seabad sebelumnya? Ataupun, imej beliau sebagai mujaddid atau fundamentalis Islam tidak boleh dipisahkan daripada mentornya Sayyid Jamaluddin al-Afghani yang menjadi pelopor Pan-Islamisme di hampir seluruh dunia Islam dan Eropah? Ataupun, beliau memiliki resepi dan ramuan sendiri dalam menterjemahkan reformasi pemikiran Islam yang memilih haluan sendiri terutama di fasa terakhir hayatnya yang melakukan reformasi pemikiran dan sosial di tanahairnya sendiri, Mesir?
Latar kehidupannya diwarnai oleh enam fenomena dan kondisi yang membentuk jatidiri dan ketokohannya sebagai fundamentalis dan mujadid Islam yang genius sebagaimana berikut:-
Pertama: Pertumbuhan awal - Beliau dilahirkan di perkampungan Mahallat Nasr berhampiran Sungai Nil di daerah al-Buhairah, Mesir pada tahun 1849 (bersamaan 1266 H). Keluarganya dari golongan petani yang sederhana tetapi kuat berpegang dan beramal dengan agama. Muhammad Abduh telah menerima pendidikan asas daripada kedua ibubapa dan keluarganya. Dia telah berjaya menghafal al-Qur’an seawal usia 10 tahun. Untuk memperkukuhkan penguasaan ilmu keagamaannya, beliau telah dihantar ke Masjid al-Ahmadi di Tanta sekitar 80 km dari ibu negara Mesir, Kaherah. Beliau menghabiskan masa selama 2 tahun belajar di masjid tersebut. Sekembalinya ke desa dalam usia 16 tahun, dia telah dikahwinkan dengan gadis desanya pada tahun 1865.
Kedua: Pengaruh Sufisme - Pelarian Muhammad Abduh dari rumahnya ke perkampungan Syibral Khit merupakan satu babak penting dalam hidupnya kerana dia dipertemukan dengan salah seorang bapa saudaranya, Syeikh Darwish Khidr yang mempunyai pengetahuan dan pengalaman yang luas tentang pengajian al-Qur’an dan ilmu tasawuf. Syeikh Darwish merupakan pengikut aliran sufi Abu al-Hasan al-Syazali (Syazaliyyah) yang mempunyai pengaruh yang kuat di Mesir dan Afrika Utara pada ketika itu. Mulai saat itu, Muhammad Abduh cenderung dan amat meminati pengajian tasawuf serta ilmu pengetahuan.
Ketiga: Pengajian di Universiti Al-Azhar - Muhammad Abduh kembali meneruskan pengajiannya di Masjid al-Ahmadi, dan pada bulan Februari 1866 beliau mendaftarkan diri sebagai mahasiswa pengajian tinggi universiti Al-Azhar yang tersohor dan bersejarah, yang mana ia telah diisytiharkan oleh Khalifal Al-‘Aziz BiLlah (tempoh pemerintahannya dari 975-996) dari pemerintah Kerajaan Fatimiyyah sebagai sebuah universiti pada tahun 988 (bersamaan 378 H). Di universiti tersebut, Muhammad Abduh bukan sekadar mempelajari dan mendalami ilmu-ilmu keagamaan dalam pelbagai bidang dan cabangnya, tetapi beliau juga turut terdedah dengan ilmu-ilmu rasional dan falsafah. Pensyarah falsafahnya, Syeikh Hasan al-Thawil telah membimbingnya dengan ilmu-ilmu falsafah yang dikarang oleh Ibn Sina, al-Farabi dan Ibn Rusyd dan ilmu logika Aristotle dan metafizika Plato serta pelbagai cabang ilmu-ilmu rasional yang lain. Syeikh Muhammad al-Basyuni pula amat mempengaruhi beliau dalam bidang ilmu bahasa dan kesusasteraan.
Keempat: Pertemuan dengan Sayyid Jamaluddin al-Afghani dan pengaruh reformasi pemikiran Islam Pan Islamismenya - Episod terpenting yang merubah corak perjalanan hidup dan perjuangan masa depannya ialah pertemuan Muhammad Abduh dengan Sayyid Jamaludin yang kemudian menjadi gurunya dan mentornya dalam mereformasikan pemikiran Islam. Kehebatan dan kegeniusan al-Afghani yang menjadi gurunya di Kaherah selama lapan tahun dari tahun 1871 hingga 1879 telah membina kepimpinan, keilmuan dan ketokohan Muhammad Abduh. Dimensi kesufiannya berubah dari aspek amaliah dan zikir telah berkembang menjadi kesufian yang bercorak falsafah dan bercorak pemikiran yang hidup serta berkembang sehingga Muhammad Abduh bukan sahaja berupaya menulis karya-karya yang mendalam, tetapi berupaya mencetuskan kesedaran dan menerima respons dari masyarakat. Sejak berusia 26 tahun, Abduh menghasilkan karya-karya berikut hasil pertemuannya dengan Jamaluddin, antaranya ialah Risalah al-‘Aridat (1837), Hasyiah Syarah al-Jalal ad-Diwani Lil `Aqa`id adh-Adhudhiyyah (1875). Di samping itu, beliau turut menulis tentang pelbagai persoalan reformasi pemikiran Islam di dalam akhbar ternama di Kaherah iaitu al-Ahram. Akhbar tersebut menjadi medium baginya untuk meniupkan semangat anti penjajah Barat terutama British.
Kelima: Pergolakan politik tanahairnya Mesir dan penjajahan Barat ke atas dunia Islam - Sepanjang tahun-tahun 1870-an, Mesir menghadapi pergolakan politik yang tidak menentu dan tidak stabil akibat kelemahan serta kebejatan pemerintahnya, Khedive Ismail yang akhirnya telah mengundang campurtangan penjajah Inggeris, lebih-lebih lagi apabila berlakunya Pemberontakan Urabi pimpinan Ahmad Urabi Pasha daripada Parti beraliran nasionalisme. Akibatnya, Inggeris telah campurtangan dalam hal ehwal pentadbiran Mesir mulai tahun 1982. Berikutnya dari tahun 1884-1907, Mesir dijajah oleh Inggeris dan diperintah oleh ejen-ejen British yang diwakili oleh Sir Evelyn Baring dan Lord Cromer. Muhammad Abduh menulis di dalam akhbar al-Ahram mengajak umat Islam di Mesir bangun berjuang untuk mengusir penjajah Barat dari tanahairnya. Justeru itu beliau menggunakan saluran media cetak untuk meniupkan semangat reformasi menentang penjajah.
Dalam masa yang sama Muhammad Abduh meneruskan pengajiannya di Universiti al-Azhar dan peranannya dalam dunia jurnalisme mendapat sokongan dan pembelaan daripada Sheikh al-Azhar, Syeikh Muhammad al-Mahdi al-Abbasi. Lantaran kegeniusan Muhammad Abduh, beliau telah lulus mencapai tahap tertinggi atau al-‘Alamiyyah di Al-Azhar dalam usia 28 tahun iaitu pada tahun 1877. Pada tahun yang sama dia ditawarkan menjadi pensyarah Al-Azhar dan mengajar bidang logika dan ilmu kalam (skolastik Islam).Beliau mengajar kitab Tahzib al-Akhlaq karangan Ibn Maskawayh dan sejarah peradaban Barat berasaskan terjemahan Arab karya Guizot, History of Civilization in Europe dirumahnya. Pada tahun 1878, Muhammad Abduh dilantik menjadi pensyarah di Dar al-Ulum. Salah satu subjek yang diajar di pusat pengajian tersebut ialah al-Muqaddimah Ibn Khaldun.
Dalam masa yang sama hubungannya dengan Sayyid Jamaluddin terjalin erat sebagai seorang sahabat dan murid Jamaluddin sejak dari tahun 1871 hingga 1879. Pada tahun 1879 Sayyid Jamaluddin telah diusir oleh pemerintah Mesir, Khedive Tawfiq Pasha atas nasihat Inggeris. Akibatnya, Muhammad Abduh juga dipecat dari Dar al-Ulum dan diperintah kembali ke kampung halamannya. Pada tahun 1880, pemerintah baru Mesir, Riyad Pasha telah memanggil Muhammad Abduh ke Kaherah dan menawarkan jawatan sebagai editor di akhbar rasmi kerajaan al-Waqi’iyyah al-Misriyyah. Akhbar ini telah digunakan oleh Abduh untuk meniupkan semangat dan idea reformasi dalam bidang politik, pemikiran Islam dan sosial. Berikutnya pada tahun 1882, tercetusnya revolusi al-‘Urabi pimpinan Ahmad al-‘Urabi Pasha yang menemui kegagalan. Muhammad Abduh telah dituduh terbabit dengannya dan beliau dibuang negeri.
Keenam: Pertembungan dan pendedahan Abduh dengan pergerakan tajdid dan reformasi Pan Islamisme Jamaluddin al-Afghani diperingkat antarabangsa - Selepas diusir dari Mesir, Muhammad Abduh menuju Syria dan Lubnan pada tahun 1882. Pada tahun 1883 beliau pergi ke Paris bergabung dengan Sayyid Jamaluddin menerbitkan majalah al-Urwat ul-Wuthqa yang menjadi saluran penyatuan pemikiran ummat Islam dan membangkitkan semangat mereka menentang penjajahan Barat di dunia Islam.
Pada tahun 1884 Muhammad Abduh pergi semula ke Beirut untuk berkhidmat sebagai guru dan membimbing generasi pelapis untuk menggerakkan idea tajdid dan reformasi pemikiran Islam. Berkat kesungguhan dan pengorbanannya itu beliau telah berjaya membina satu angkatan pelapis yang terdiri daripada tokoh-tokoh muda berpendidikan agama seperti Sayyid Rashid Rida, Amir Syakib Arsalan, Muhammad Kurdi Ali dan lain-lain. Pada tahun 1885, Abduh dilantik menjadi guru di Kolej Sultaniyyah, Syria. Ketika berada di Syria, beliau menumpukan perhatian menterjemahkan karya Sayyid Jamaluddin “Al-Radd ‘ala al-Dahriyyin”, menterjemah dan mengulas karya Saydina Ali bin Abi Talib “Nahjul Balaghah” dan mengupas karya Said Nursi dari Turki, ”Maqamat Badi’ al-Zaman al-Hamadani” dan mula mengarang karyanya ‘Risalat al-Tauhid”yang diterbitkan pada tahun 1897.
Muhammad Abduh mengambil haluannya sendiri untuk meneruskan perjuangan mereformasikan pemikiran Islam dan pendidikan Islam dengan kembali ke tanahairnya Mesir pada tahun 1886. Secara ringkasnya kepulangan Abduh ke Mesir setelah berada dalam buangan di luar negara selama enam tahun merupakan kaedah terbaik baginya untuk melakukan perubahan dan reformasi pemikiran dan ideologi Islam. Kepulangannya ke Mesir memberi kesempatan kepadanya untuk berkecimpung secara langsung dalam mainstream tanah airnya dan umat Islam keseluruhannya. Sepanjang tempoh tahun 1888, sehinggalah kematiannya pada 11 Julai 1905 di Kaherah, Mesir, Muhammad Abduh dilantik menjadi Hakim Mahkamah Syari’ah pada tahun 1888, ahli jawatankuasa atau senat Universiti al-Azhar, manakala pada tahun 1899 beliau dilantik menjadi Mufti Mesir dan ahli Majlis Syura Kerajaan Mesir. Kedudukan yang diperolehinya ini telah menjadi mekanisme baginya ke arah melaksanakan reformasi pemikiran Islam dalam beberapa lapangan. Ini termasuklah dalam soal pendidikan dari peringkat asas sehingga ke peringkat universiti, khususnya Universiti al-Azhar, kemudian dalam soal perundangan Islam terutama reformasi ke atas perjalanan dan perkembangan mahkamah syari’ah, di samping juga dalam bidang media massa khususnya persuratkhabaran dengan berasaskan pengalamannya yang luas di akhbar al-Ahram dan al-Waqi’iyyah al-Misriyyah.
Reformasi Pemikiran Islam
Syeikh Muhammad Abduh telah menggerakkan dan mempelopori kebangkitan intelektual pada separuh abad ke-19. Kebangkitan dan reformasi difokuskan kepada gerakan kebangkitan, kesedarasn dan pemahaman Islam secara komprehensif serta pemulihan semangat dan pemikiran Islam agar dapat menyahut cabaran-cabaran kemodenan yang kompleks. Tajdid atau reformasi pemikiran Islam Muhammad Abduh merangkumi aspek-aspek berikut:-
Pertama: Membebaskan pemikiran umat Islam dari kebekuan, kejumudan (stagnation) serta taqlid buta (blind imitation). Dalam konteks ini, gagasan Abduh ialah membebaskan ummah daripada taqlid dan meningkatkan kefahaman ummah tentang agama dengan mengajak mereka merujuk secara langsung kepada al-Quran dan al-Sunnah serta berpandu kepada kupasan dan tafsiran salaf al-sholeh sebelum muncul tempoh perselisihan atau khilafiah yang tidak banyak memberi faedah kepada ummat Islam.
Profesor Muhammad al-Bahi (1960) dan Abbas Mahmud al-’Aqqad (1971) merumuskan pemikiran reformasi Abduh sebagaimana berikut: (1) umat Islam perlu dibebaskan pemikiran mereka daripada ikatan taqlid buta, (2) mereka hendaklah memahami ajaran Islam menurut kaedah Salafi yang amat berbeza dengan kupasan dan tafsiran Islam selepas perpecahan dan khilafiah berleluasa di dunia Islam, (3) kembali kepada sumber-sumber Islam yang murni iaitu al-Quran,al-Sunnah dan ijmak ulama`, dan (4) agama dan akal hendaklah beriringan yang menerusi ini kaedah-kaedah penyelidikan serta pemikiran rasional dapat diperkukuhkan.
Kedua: Muhammad Abduh berusaha mencetuskan pembukaan pintu ijtihad dan perkembangan pemikiran dan penyelidikan umat Islam serta tidak dipecahbelahkan oleh keta’asuban kepelbagaian mazhab dan kelompok aliran politik dan ‘asabiyyah (perkauman). Terdapat dua metodologi ijtihad yang disyorkan oleh Abduh dalam melaksanakan ijtihad tersebut. Ini termasuklah, pertama, kaedah maslahah yang sering digunakan oleh aliran Maliki dan Hanafi. Muhammad Abduh mendalami fiqh Maliki dan Hanafi ketika belajar di Al-Azhar. Bermakna metodologi aliran al-hadith dan aliran al-ra`y telah digabungkan olehnya dalam berijtihad bagi menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh umat Islam, terutama perkara-perkara yang bersifat kontemporari. Manakala, kedua, yang dicadangkan olehnya ialah kaedah talfiq (piecing together) yang menggunakan pendekatan sintesis, iaitu memilih yang terbaik setelah mengadakan perbandingan antara ijtihad para ulama` dari pelbagai aliran. Ijtihad bagi Abduh merupakan jalan terbaik untuk memecahkan kebekuan dan kejumudan pemikiran ummah yang tidak berupaya menghadapi perubahan masyarakat dan zaman.
Ketiga: Mengembalikan ajaran Islam ke landasan dan pengkalan yang asalnya iaitu berpegang kepada al-Quran dan al-Sunnah. Menurut Y. Haddad didalam buku Pioneers of Islamic Revival yang memetik pandangan Abduh dalam rangka mengembalikan Islam ke pengkalan asalnya dipanggil kaedah salafiyyah. Tiga metode salafiyyah iaitu, (1) Golongan salaf perlu dikenal pasti memiliki autoriti untuk mentafsirkan Islam yang dimulai oleh Rasulullah SAW, madrasah para sahabatnya dan para tabi’in yang terpercaya, sejajar dengan apa yang diungkapkan oleh Muhammad al-Bahi bahawa dengan kaedah menghidupkan dan membongkar khazanah intelektual kitab-kitab terawal (kutub al-awa`il) atau al-Turath yang dihasilkan pada abad pertama hijrah, (2) Semua teks pentafsiran, kecuali al-Quran, perlu diselidiki dan dianalisis secara mendalam, dan kemudiannya perlu diukur dan dipiawai dengan neraca al-Quran, (3) Semua aliran dan mazhab Islam perlu dilindungi kebebasan mereka tanpa campurtangan golongan pemerintah, sementara itu, golongan umara` atau pemerintah sewajarnya bersifat berkecuali daripada sebarang kecenderungan kepada sebarang mazhab agar berkembangnya penyuburan intelektual Islam.
Syeikh Muhammad Abduh mengemukakan pendekatan akomodatif untuk merapatkan jurang antara dua kelompok tradisionalis dan modenis yang muncul dikalangan golongan terpelajar Islam. Abduh menghadapi fenomena konflik dua aliran dengan pemikiran positif. Penyelesaian yang disarankan olehnya kepada kedua-dua kelompok itu ialah dengan membebaskan pemikiran daripada taqlid buta dan kembali kepada pendekatan salafi sebelum period khilafiah. Malah, beliau mengajak intelektual Islam menyelidiki kemajuan sains dan modeniti yang sedang melanda dunia mutakhir. Selanjutnya, beliau mengajak para cendekiawan Islam tampil membuka pintu ijtihad serta membuat kajian dan tafsiran yang bijak tentang hal ehwal umat Islam.
Keempat: Menyatupadukan umat Islam dan membangkitkan kesedaran serta menggembeling tenaga mereka ke arah membebaskan ummah daripada belenggu penjajahan Barat menerusi penguasaan sains dan teknologi moden yang sedang didominasi oleh komuniti Barat. Respons segera Abduh terhadap dakwaan liar Menteri Luar Peranchis, M.Gabriel Hanoteaux yang menyatakan penguasaan Barat atau Eropah dalam pelbagai lapangan sains dan teknologi adalah kerana mereka mewarisi peradaban semetik atau Aryan. Abduh menyangkal hujah tersebut dengan menyatakan peradaban Barat amat terhutang budi dengan peradaban Islam yang mengeluarkan Barat dari zaman kegelapannya. Hujah-hujah Abduh ini termuat didalam bukunya Al-Muslimun wa al-Islam (1963) dan Al-A’mal al-Kamilah (1972). Malah, karyanya yang amat penting dalam rangka membuktikan bahawa Islam dan umat Islam telah memberi sumbangan yang besar kepada tamadun Moden serta perkembangan sains dan teknologi termuat di dalam bukunya Al-Islam wa al-Nasraniyyah Ma’a al-‘Ilm wa al-Madaniyyah (1902).
Syeikh Muhammad Abduh sentiasa menghujahkan bahawa Islam adalah agama yang menganjurkan penalaran akal. Al-Quran dan al-Sunnah menghujahkan apa jua perbahasan dan persoalan dengan meletakkan akal pada posisi yang istimewa dan tinggi. Malah tidak pernah terjadi wujudnya pertelagahan di antara hujah wahyu dengan akal.
Epilog
Muhammad Abduh merupakan legasi terpenting abad ke-19 dan ke-20 kepada umat Islam dalam konteks kebangkitan reformasi pemikiran Islam, supaya Islam dan umatnya sentiasa memiliki relavansi dengan zaman Moden, tuntutan pembaharuan dan perubahan. Warisan klasikal ilmu-ilmu Islam yang terpahat di dalam diri Muhammad Abduh telah berjaya disintesiskannya dengan angin pembaharuan yang ditiupkan oleh pengasas Pan-Islamisme abad ke-19, Sayyid Jamaludin al-Afghani. Pada hakikatnya, Abduh adalah warisan dari Ibn Sina dan Ibn Rusyd dari aspek kefalsafahan, beliau juga adalah warisan Ibn Arabi, Ibn Maskawayh dan Abu al-Hasan al-Syazali dari aspek kesufian dan gnostik. Beliau juga mewarisi Imam Malik dan Imam Hanafi dari aspek perundangan Islam. Kepelbagaian yang wujud dalam disiplin keilmuannya, disertai pula dengan pembabitan proaktifnya dan prolifiknya dalam bidang pendidikan, jurnalisme dan pemikiran reformasi, telah meninggalkan kepada kita mutiara yang amat berharga untuk dihayati, dihargai dan didedikasikan semula oleh kita pada abad ke-21 ini.
http://ummahonline.wordpress.com/2006/03/24/muhammad-abduh-reformis-ummah/

Monday, March 3, 2008

valentine..?

What is Valentine Day….?

Valentine adalah nama seorang paderi iaitu Pedro St.Valentino. 14 Februari 1492 adalah hari kejatuhan Kerajaan Islam andalus sepenuhnya apabila Granada yang dikuasai oleh Bani Ahmar jatuh ke tangan Kristian. Paderi tersebut mengumumkan hari tersebut sebagai ‘hari kasih sayang’ kerana padanya islam adalah sebuah kerajaan yang zalim yang mendiskriminasi bangsa Barbar dan penganut kristian. Tumbangnya kerajaan islam sepanyol dirayakan sebagai Hari Valentine.

Menurut pensyarah Perbandingan Agama, Akademi Islam, Universiti Malaya, Khadijah Mohd Hambali, Valentine atau nama sebenarnya St.Valentino merupakan seorang paderi yang paling berpengaruh di zaman pemerintahan Ratu Isabella dari Sepanyol. Kedudukannya dikatakan di tempat kedua selepas Pope. Kaitannya dengan Hari Valentine yang disambut oleh masyarakat dunia hari ini termasuka sendiri.nylah di kalangan umat islam sendiri mempunyai dua versi. Versi pertama ialah dia merupakan orang terpenting Ratu Isabella yang berperanan menumpaskan kerajaan Islam Cordova, sepanyol. Jasanya itu dianggap oleh Ratu Isabella sebagai amat bermakna sehingga Valentino dianggap kekasih rakyatnya sendiri.

Justeru itu 14 Februari ditetapkan sebagai cuti umum disamping hari untuk merayakan kemenangan tersebut setiap tahun sekaligus mengenangnya sebagai mengingati St.Valentino sebagai rakyat Cordova.

Sehingga hari ini, peristiwa kemenangan St.Valentino tersebut terus diingati dan rakyat Cordova mengingatinya semula dengan melakonkan semula kejayaan tentera Cordova Ratu Isabella itu.

Menurut versi kedua pula, St.Valentino sebelum kejayaan itu dikatakan mempunyai dua orang kekasih. Kekasih pertama dikatakan beragama islam manakala yang kedua beragama Kristian berfahaman protestan. Oleh kerana berlainan agama,St.Valentino terpaksa melupakan kekasih pertama dan menumpukan perhatian pada kekasih kedua.

Apabila ditanya Ratu Isabella apakah bentuk ganjaran yang boleh dikurniakan berikutan kejayaanya mengalahkan umat islam, St.Valentino terus mengatakan yang dia ingin berkahwin dengan kekasih keduanya itu.

Ini terus menimbulkan kegemparan di kalangan rakyat Cordova sendiri kerana Valentino merupakan paderi Katholik yang tidak boleh berkahwin dengan pengamal protestan, apatah lagi paderi sememangnya tidak boleh berkahwin. Ratu Isabella pula dikatakan murka dengan hasrat St.Valentino lantas memenjara paderi itu buat sementara waktu.

Begitupun,baginda tetap mahu cuba mengingati jasa paderinya itu dengan menetapkan 14 Februari sebagai hari mengingati kekasih yang ditujukan khas untuk St.Valentino sendiri.

Valentine’s Day juga adalah suatu perayaan yang berdasarkan kepada pesta jamuan ‘supercalis’ bangsa rumawi kuno dimana setelah mereka masuk agama Nasrani(Kristian), maka berubah menjadi acara keagamaan yang dikaitkan dengan kematian St.Valentino.

Penerimaan upacara kematian St.Valentino sebagai hari kasih sayang juga dikaitkan dengan kepercayaan Eropah bahawa waktu kasih sayang itu mulai bersemi ‘bagai burung jantan dan betina’ pada tanggal 14 februari.

Dalam bahasa perancis Normandia, pada abad pertengahan terdapat kata galantine yang bererti galant atau cinta. Persamaan bunyi antara Valentine dan Galentine menyebabkan orang berfikir bahawa seelok-eloknya para pemuda mencari pasangan hidupnya hendaklah pada 14 Februari. Manusia kini tidak lagi mengetahui asal usul hari valentine. Mereka mengenal valentine dengan menghantar kad ucapan , pesta persaudaraan, bertukar-tukar memberi hadiah dab sebagainya tanpa ingin mengetahui latar belakang sejarahnya lebih dari 1700 tahun yang lalu…

Petikan dari buku Sejarah Bani Umayyah di Andalus….

Wednesday, February 13, 2008

رفاعة الطهطاوي

إن تجربة الالتقاء الحضاري الشامل بين المجتمع العربي الإسلامي والحضارة الأوروبية في بداية القرن التاسع عشر الميلادي الموافق القرن الثالث عشر الهجري، وما خلفته من آثار ما زالت الأمة تتجرع مرارتها حتى الآن ـ لجديرة بالتأمل والتدبر وإمعان التفكير، ذلك لأنه قد صبغت وجهة العالم الإسلامي وحددت مساره النفسي والفكري والقيمي لفترة طويلة، وأفرزت عند الأمة هذا المسخ العقلاني القبيح المسمى بالعلمانية التي تسللت لحياة المسلمين واحتلت جانبًا كبيرًا من عقولهم وقلوبهم من حيث لا يعلمون، ولولا رحمة الله عز وجل لهذه الأمة ثم الدعوة والصحوة الراشدة التي صححت مسار الأمة بعدما كانت على شفا هلاك وغرق حتمي في مستنقع العلمانية النتن.
والجدير بالذكر أن كافة الانحرافات التي تتصدى لها الصحوة اجتماعيًا وأخلاقيًا وثقافيًا وإعلاميًا جاءت عند حدوث الصدمة الحضارية التي وقعت لبعض المسلمين عندما التقوا مع الحضارة الغربية، وهذه الصدمة أدت للانبهار والهزيمة النفسية والوعي المنقوص، والرغبة في رقي المسلمين كما ارتقى الغربيون، فوقع الخلل، وانحرف المسار، وتشوه التفكير، وانحرفت الأمة إلى طريق التبعية والتقليد الأعمى للغرب، فصارت حضارة المسلمين مثل حضارة القرود تقلد ما تراه ولا تعلم معناه، ونحن على هذه الصفحة نقلب دفاتر أول رائد للتغريب، وأول من تلقى الصدمة الحضارية، لنعلم مدى الأثر البالغ التي خلفته تلك الصدمة المشئومة.

في أتون المواجهات العسكرية العنيفة بين الشعب المصري المسلم في صعيد البلاد وبين قوات الحملة الفرنسية النابليونية وبالتحديد سنة 1216 هـ ولد رفاعة رافع بمدينة (طهطا) من أعمال مديرية (جرجا) بمحافظة المنيا، بعائلة تؤكد شرف انتسابها لآل البيت من الفرع الحسيني، وهذه الدعوة منتشرة بأرض مصر خصوصًا.

نشأ رفاعة كعادة أبناء جيله على حفظ القرآن الكريم حتى أتمه، وحفظ بعض المتون الشرعية المتداولة حتى توفي أبوه وهو صغير السن، فانتقل للدراسة بالجامع الأزهر، ولم تمر عليه بضع سنين حتى ظهرت نجابته وقوة فهمه وتحصيله العلمي حتى فاق أقرانه، وانتقل إلى طبقة المدرسين وهو في العشرين من عمره، ولكن ضيق ذات اليد كانت تكدر عليه صفو حياته وتعطل مسيرته العلمية وتفرغه للتدريس.

الشيخ المجهول:
ونعني به الشيخ (حسن العطار)، وكان من كبار علماء الأزهر، حتى إنه قد تولى مشيخة الأزهر في مرحلة من حياته، وكان هذا الشيخ أستاذ رفاعة في الأزهر، وكان له الأثر البالغ في حياة وتفكير رفاعة الطهطاوي رغم جهل الكثيرين بهذا الرجل، ويعتبر حسن العطار أول مشايخ الأزهر افتتانًا بالحضارة الغربية، أو بعبارة أدق أول مصدوم بها، وذلك عندما جاءت الحملة الفرنسية على مصر، واتصل حسن العطار برجالها وتأثر بما عندهم من علوم وتقدم، واشتغل بتعليمهم اللغة العربية، واندمج إلى حد كبير معهم وأنشد في رقيهم و أعيادهم الأشعار، وتوثقت العلاقة بين محمد علي وحسن العطار بعد رحيل الحملة الفرنسية، وأصبح محط ثقته وأحد الركائز التي يعتمد عليها محمد علي في مشروعة الحضاري الجديد القائم في الأصل على الحضارة الغربية.

كان حسن العطار يبث في عقول تلاميذه ـ ومنهم رفاعة الطهطاوي ـ ضرورة التغيير في أوضاع الأمة المسلمة ونقل الحضارة الغربية، ثم جاءت الفرصة عندما طلب محمد علي من حسن العطار أن يرشح له (إماما) يؤم البعثة المصرية العلمية المتوجهة إلى فرنسا في الصلاة والفتوى، فرشح العطارُ الطهطاوي لتلك المهمة، فتوجه الطهطاوي إلى فرنسا سنة 1241هـ / 1825م، وقد طلب حسن العطار من رفاعة طلبًا خاصًا ألا وهو: تدوين كل ما يراه ويسمعه أثناء هذه الرحلة التي استمرت ست سنوات.

الصدمة الأولى:
الرحلة التي قام بها رفاعة الطهطاوي كانت تمثل اللقاء الأول بين الفكر الإسلامي الأصيل التقليدي والحضارة الغربية في أوج عنفوانها وقوتها عقب الثورة الفرنسية الشهيرة، فوقعت الصدمة الأولى عند هذا الرجل صاحب الثقافة الإسلامية والحضارة التي نبذت لتوها الدين وتخلصت من سلطان الكنيسة بعد الثورة المعروفة، وكانت الحسرة تملأ قلب رفاعة عندما يرى التمدن والحضارة الجديدة قوية راقية مرتفعة ويرى أن المسلمين أولى بتلك القوة من بلاد الكفر، وأن المسلمين أولى من هؤلاء الكفرة بالأخذ بأسباب الحضارة. وهذه كانت بداية الصدمة؛ لأن المسار انحرف بعد ذلك.
مكث رفاعة الطهطاوي ست سنوات يسجل كل ما يراه ويكتبه ويعلق عليه وذلك في كتابه الشهير (تخليص الأبريز في تلخيص باريس) ووصل بعد هذه الرحلة ـ أو الصدمة الحضارية ــ لعدة قَناعات حددت بعد ذلك مسار حياته عندما رجع إلى مصر.

قَناعات الطهطاوي:
ضرورة التقريب بين الأحوال الإسلامية والأحوال الغربية خاصة فيما يتعلق بفكرة التشريع. فيقول في كتابه: (ومن زاول علم أصول الفقه، وفَقِهَ ما اشتمل عليه من الضوابط والقواعد جزم بأن جميع الاستنباطات العقلية التي وصلت عقول أهالي باقي الأمم المتمدنة ـ يقصد أوروبا ـ إليها وجعلوها أساسًا لوضع قوانين تمدنهم وأحكامهم قلَّ أن تخرج عن تلك الأصول التي بنيت عليها الفروع الفقهية).

وهو بذلك يجعل الشرع الحنيف على قدم سواء مع تشريعات أوروبا الوضعية، فيعتبر بذلك أول من مهد لدخول هذه التشريعات لبلاد المسلمين، وقد ظهر ذلك واقعيًا وعمليًا عندما عاد إلى مصر وقام بترجمة قوانين أوربا الوضعية ونقلها للعربية بناءً على أوامر محمد علي، وما أدى بعد ذلك لاستبدال الشريعة بهذه القوانين الوضعية.

تقديم مفهوم الوطنية من وجهة النظر الأوروبية للعالم الإسلامي لأول مرة بديار الإسلام، فقال في كتابه: (وما يتمسك به أهل الإسلام من محبة الدين والولوع بحمايته مما يفضلون به عن سائر الأمم في القوة والمنعة يسمونه ـ أي الأوروبيون ـ محبة الوطن).
وهو بذلك يروج للوطنية على المسلمين السذج مما يمهد السبيل لقطع علائق المسلمين بعضهم ببعض بدعوى ابتعاد أوطانهم واختلافها.

نقل الحرية بالمعنى والمفهوم الفرنسي إلى بلاد المسلمين، بسبب حالة القهر والظلم التي مارسها الطاغية محمد علي على البلاد، مما جعل هذا الشيخ الوافد ينبهر بالحرية التي عليها الناس في أوروبا، فنراه يثني ويدافع عن مراقصة الرجال للنساء ويصفه بأنه نوع من الرياضة والأناقة والفتوة، ويقول عن الاختلاط بين الجنسين: 'ليس داعيًا إلى الفساد !!!!).
ضرورة تحرير المرأة الشرقية والمسلمة. ويكون بذلك أول من أثار هذه القضية بديار المسلمين، فسن بذلك أسوأ السنن حيث حمل بعده رجال راية (تحرير المرأة) على النمط الغربي، فخُلع الحجاب، وعم الفساد، وانتشر الاختلاط، وضاعت الأنساب.

الحيرة والتخبط:
إن أزمة رفاعة الطهطاوي حقًا تتلخص في الصدمة الحضارية الشديدة التي تلقاها عندما سافر إلى فرنسا، فهو لم ينحرف أو يضل أو يترك شيئًا من عقائده وصلواته، فهو قد ابتعد إيمانيًا عن فرنسا النصرانية، ولكنه اصطدم حضاريًا إلى حد التبعية والتقليد لحضارة فرنسا، ففشل في الجمع بينهما كما فعل الأوائل عندما فهموا ما عند الغير من العلوم وهضموها جيدًا ووظفوها وطوروها بما يخدم أمة الإسلام دون تقليد أو انبهار. ونلمس هذه الحيرة والتخبط في تفكير رفاعة الطهطاوي وأشعاره فمنها:

أيوجد مثل باريس ديـــار
شموس العلم فيها لا تغيب
وليل الكفر ليس له صباح
أما هذا وحـقكـــم عجيـــب

لقد كان رفاعة الطهطاوي أول من وضع الأفكار النظرية موضع التنفيذ وأنتج أعمالا فكرية تمهد لخطة اجتماعية عملية في التشريع، وفي التعليم، وفي السلوكيات، وكان موضع ثقة محمد علي وأولاده من بعده في تطبيق فكرة التغريب والتحديث الأوروبي في كل الميادين، حتى إن الخديوي 'إسماعيل' طلب منه أن يقنع علماء الأزهر وشيوخه بقبول التشريع الأوروبي الوضعي ودار بينهما هذا الحوار:
قال الخديوي إسماعيل: إنك منهم ونشأت معهم، وأنت أقدر على إقناعهم، أخبرهم أن أوروبا تضطرب إذا هم لم يستجيبوا إلى الحكم بشريعة نابليون.
قال رفاعة: إنني يا مولاي قد شخت، ولم يطعن أحد في ديني فلا تعرضني لتكفير مشايخ الأزهر إياي في آخر حياتي، وأقلني من هذا الأمر. فوافق إسماعيل.

انزوى رفاعة الطهطاوي في آخر حياته عن الساحة وترك مكان الصدارة الذي ظل يشغله طيلة خمسين سنة يترجم علوم وأفكار أوروبا والقوانين الوضعية ويرأس تحرير جريدة (الوقائع المصرية)، ويكتب المقالات، ويؤلف الكتب ويقنن الأفكار، حتى وافته المنية في 1 ربيع الآخر سنة 1289هـ/1873م.

رفاعة الطهطاوي هو المؤسس الأول لنهضة مصر الفكرية في القرن الماضي.
مولده ونسبه وحياته: ينتهي نسب رفاعة الطهطاوي، من أبيه إلى سيدنا الحسين، ومن أمه إلى الخزرج
وقد مكث رفاعة في فرنسا خمسة سنوات استقى فيها الكثير من العلوم والمعارف، وعاد إلى مصر وهو مملوء بالمعاني الجديدة فبدأ في إنشاء المدارس وترجمة الكتب وتبسيط العلوم والمعارف، ونشر الكتب، وتحرير المقالات الصحفية. وقد اكتسبت الصحافة على يديه تقدما في فن المقالة الصحفية، وتخرج على يديه جيل المترجمين الأوائل الذين أثروا الحياة الثقافية في مجالي الفكر والعمل.

أعماله :
إنشاء مدرسة الألسن وتأسيسها عام 1835م.
تحرير جريدة الوقائع المصرية.
تحرير مجلة روضة المدارس.
دعوته إلى التجديد والإيمان بقيم إنسانية جديدة في الفكر والعمل.
تخليص المرأة من ربقة الأوهام والمخاوف والتقاليد الجائرة. ودفعها إلى الحياة للمشاركة في بنائها.
من مؤلفاته:
v تخليص الإبريز في تلخيص باريز.
v مناهج الألباب المصرية في مباهج الآداب العصرية.
v المرشد الأمين للبنات والبنين.
v أنوار توفيق الجليل، في أخبار مصر وتوثيق بني إسماعيل.
v نهاية الإيجاز في سيرة ساكن الحجاز.
هذا بالإضافة إلى ما ترجمه من كتب لعل من أهمها:
مواقع الأفلاك في وقائع تليماك، الذي ترجمه عن كتاب فيلنون
مواقع الأفلاك في وقائع تليماك، الذي ترجمه عن كتاب فيلنون: telemaque de aventures Les

قلائد المفاخر في غريب عوائد الأوائل والأواخر، الذي ترجمه عن كتاب ديبنج
Apercu historique sur les moeurs et usages des nations
لماذا يُعد رفاعة علما من أعلام رواد النثر الحديث؟
v أغنى النثر بالمصطلحات ، وأطل به على حضارة العصر ومكتسباته العقلية والمادية.
v إغناء الفكر العربي الحديث والإشراف به على آفاق الحياة المعاصرة.
v تيسير اللغة وتطويعها وإغناء معجمها بمصطلحات الحضارة الحديثة.
v تبسيط التعبير والبعد عن التكلف والقيود.v إدخال أسلوب العرض المباشر التقريري الواضح

;;